Tanggal Rilis | : | 1 November 2018 |
Ukuran File | : | 1.08 MB |
Abstraksi
Oktober 2018, IHK Gabungan Lampung mengalami peningkatan indeks dari 134,95 pada September 2018 menjadi 135,02 pada Oktober 2018, dengan demikian terjadi inflasi sebesar 0,05 persen.
Berdasarkan penghitungan inflasi tahun kalender (point to point) Oktober
2018 sebesar 2,15 persen dan inflasi year on year (yoy) Oktober 2018 adalah sebesar 2,79 persen.
Dari tujuh kelompok pengeluaran, empat kelompok mengalami inflasi, yaitu kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan mengalami inflasi sebesar 0,66 persen; kelompok sandang 0,08 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,03 persen; dan kelompok kesehatan 0,03 persen. Sebaliknya, kelompok bahan makanan mengalami deflasi (turun sebesar 0,16 persen); dan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,06 persen. Sementara, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga tidak mengalami perubahan indeks.
Dari dua kota pemantauan di Lampung pada Oktober 2018, seluruhnya mengalami inflasi. Inflasi Bandar Lampung sebesar 0,02 persen, dan inflasi Metro sebesar 0,22 persen.
Inflasi Kota Bandar Lampung menempati peringkat ke-64 dan Kota Metro peringkat ke-37, dari 82 kota yang diamati perkembangan harganya. Dari 82 kota, 66 kota IHK mengalami inflasi dan 16 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Palu sebesar 2,27 persen, dan inflasi terendah terjadi di Cilegon sebesar 0,01 persen. Sedangkan, deflasi tertinggi terjadi di Bengkulu sebesar 0,74 persen, dan deflasi terendah terjadi di Tangerang sebesar 0,01 persen.
Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan memberikan andil inflasi tertinggi, yaitu sebesar 0,10 persen. Adapun subkelompok yang menjadi penyumbang inflasi tertinggi pada bulan Oktober 2018 adalah subkelompok transpor sebesar 0,10 persen.