Tanggal Rilis | : | 15 November 2016 |
Ukuran File | : | 0.95 MB |
Abstraksi
Oktober 2016, IHK Gabungan Lampung mengalami peningkatan indeks dari 126,32 pada September 2016 menjadi 126,94 pada Oktober 2016, dengan demikian terjadi inflasi sebesar 0,49 persen.
Berdasarkan penghitungan inflasi tahun kalender (point to point) Oktober 2016 mengalami inflasi sebesar 1,69 persen, dan inflasi year on year (yoy) Oktober 2016 adalah sebesar 2,89 persen.
Dari tujuh kelompok pengeluaran, enam kelompok mengalami inflasi yaitu kelompok bahan makanan naik 0,42 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau naik 0,02 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar naik 1,37 persen; kelompok kesehatan naik 0,36 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga naik 0,08 persen; dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan naik 0,20 persen. Sebaliknya kelompok sandang mengalami deflasi (turun 0,38 persen).
Dari dua kota pemantauan di Lampung pada Oktober 2016, Bandar Lampung dan Metro mengalami inflasi. Inflasi Bandar Lampung sebesar 0,58 persen, dan inflasi Metro sebesar 0,04 persen.
Inflasi Kota Bandar Lampung menempati peringkat ke-8 dan Kota Metro peringkat ke-43, dari 82 kota yang diamati perkembangan harganya. Dari 82 kota, 48 kota mengalami inflasi dan 34 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Sibolga sebesar 1,32 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi di Manado sebesar 0,01 persen. Deflasi tinggi dialami Soorong sebesar 1,10 persen, deflasi rendah dialami Banda Aceh dan Merauke sebesar 0,02 persen.
Kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar memberikan andil inflasi terbesar yaitu 0,35 persen. Adapun subkelompok yang menjadi penyumbang inflasi terbesar adalah subkelompok biaya tempat tinggal sebesar 0,26 persen.