Tanggal Rilis | : | 1 Februari 2018 |
Ukuran File | : | 0.54 MB |
Abstraksi
• NTP Provinsi Lampung Januari 2017 untuk masing-masing subsektor tercatat Subsektor Padi & Palawija (NTP-P) (112,45), Hortikultura (NTP-H) (94,73), ; Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-Pr) (100,36), Peternakan (NTP-Pt) (115,54), Perikanan Tangkap (109,40), dan Perikanan Budidaya (93,74). Sedangkan NTP Provinsi Lampung tercatat sebesar 105,98.
• Januari 2017, beberapa komoditas mengalami penurunan harga, antara lain pada komoditas subsektor hortikultura, subsektor perkebunan, subsektor perikanan tangkap, dan perikanan budidaya seperti pada komoditas sayuran, buah-buahan, kelapa, kopi, kakao, dan beberapa jenis ikan tangkap dan budidaya. Sedangkan subsektor pertanian tanaman pangan dan peternakan mengalami kenaikan harga antara lain pada komoditas gabah, ketela pohon/ubi kayu, kerbau, kambing, dan ayam ras pedaging.
• Sebagian besar subsektor mengalami penurunan NTP pada Januari 2017, kecuali tanaman pangan dan peternakan. Secara rinci, subsektor pertanian tanaman pangan (0,06 persen), subsektor tanaman hortikultura (-0,39 persen), subsektor tanaman perkebunan rakyat (-4,13
persen), subsektor peternakan (0,36 persen), subsektor perikanan tangkap (-1,11 persen), dan subsektor perikanan budidaya (-0,99 persen). NTP Provinsi Lampung secara gabungan turun sebesar 1,28 persen.
• Dari 33 provinsi yang diamati perkembangan harganya pada Januari 2017, kenaikan NTP tertinggi terjadi di Provinsi Aceh dengan peningkatan sebesar 0,89 persen, sedangkan penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi Bangka Belitung yang turun sebesar 2,46 persen.
• Januari 2017 daerah perdesaan di Provinsi Lampung mengalami inflasi sebesar 1,58 persen yang disebabkan disebabkan oleh naiknya indeks harga kelompok bahan makanan sebesar 3,16 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,77 persen, kelompok perumahan sebesar 0,36 persen, kelompok sandang sebesar 0,54 persen, dan kelompok kesehatan sebesar 0,48 persen. Sementara itu indeks harga kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga dan kelompok transportasi dan komunikasi mengalami penurunan.