Tanggal Rilis | : | 1 Oktober 2018 |
Ukuran File | : | 0.64 MB |
Abstraksi
September 2018, IHK Gabungan Lampung mengalami penurunan indeks dari 135,22 pada Agustus 2018 menjadi 134,95 pada September 2018, dengan demikian terjadi deflasi sebesar 0,20 persen.
Berdasarkan penghitungan inflasi tahun kalender (point to point) September 2018 sebesar 2,10 persen dan inflasi year on year (yoy) September
2018 adalah sebesar 2,87 persen.
Dari tujuh kelompok pengeluaran, lima kelompok mengalami inflasi, yaitu kelompok kesehatan mengalami inflasi sebesar 1,24 persen; kelompok kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,93 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,79 persen; kelompok sandang sebesar 0,23 persen; dan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar mengalami inflasi sebesar 0,05 persen. Sebaliknya, kelompok bahan makanan mengalami deflasi (turun sebesar 2,02 persen). Sementara kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan mentidak mengalami perubahan inflasi maupun deflasi.
Dari dua kota pemantauan di Lampung pada September 2018, seluruhnya mengalami deflasi. Deflasi Bandar Lampung sebesar 0,20 persen, dan inflasi Metro sebesar 0,19 persen.
Inflasi Kota Bandar Lampung menempati peringkat ke-39 dan Kota Metro peringkat ke-38, dari 82 kota yang diamati perkembangan harganya. Dari 82 kota, 16 kota IHK mengalami inflasi dan 66 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Bengkulu sebesar 0,59 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi di Bungo sebesar 0,01 persen.
Kelompok bahan makanan memberikan andil deflasi tertinggi, yaitu sebesar 0,49 persen. Adapun subkelompok yang menjadi penyumbang inflasi tertinggi pada bulan September 2018 adalah subkelompok bumbu-bumbuan sebesar 0,32 persen.