Tanggal Rilis | : | 4 Juni 2018 |
Ukuran File | : | 1.02 MB |
Abstraksi
Mei 2018, IHK Gabungan Lampung mengalami penurunan indeks dari 134,10 pada April 2018 menjadi 133,97 pada Mei 2018, dengan demikian terjadi deflasi sebesar -0,09 persen.
Berdasarkan penghitungan inflasi tahun kalender (point to point) Mei 2018 sebesar 1,36 persen dan inflasi year on year (yoy) Mei 2018 adalah sebesar 2,42 persen.
Dari tujuh kelompok pengeluaran, tiga kelompok mengalami deflasi,
yaitu kelompok bahan makanan mengalami deflasi (turun sebesar 0,41
persen); kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar
0,07 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,02 persen. Sebaliknya, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau mengalami inflasi sebesar 0,05 persen; kelompok sandang 0,29 persen; kelompok kesehatan 0,18 persen; dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,01 persen.
Dari dua kota pemantauan di Lampung pada Mei 2018, seluruhnya mengalami deflasi. Deflasi Bandar Lampung sebesar -0,05 persen, dan deflasi Metro sebesar -0,33 persen.
Inflasi Kota Bandar Lampung menempati peringkat ke-69 dan Kota Metro peringkat ke-77, dari 82 kota yang diamati perkembangan harganya. Dari 82 kota, 65 kota IHK mengalami inflasi dan 17 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Tual sebesar 1,88 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi di Purwokerto dan Tangerang sebesar 0,01 persen. Deflasi tertinggi dialami Pangkal Pinang sebesar -0,99 persen dan deflasi terendah dialami Pematang Siantara sebesar -0,01 persen.
Kelompok bahan makanan memberikan andil deflasi tertinggi, yaitu sebesar -0,10 persen. Adapun subkelompok yang menjadi penyumbang deflasi tertinggi pada bulan Mei 2018 adalah subkelompok bumbu- bumbuan sebesar -0,21 persen.