Tanggal Rilis | : | 11 Oktober 2016 |
Ukuran File | : | 0.97 MB |
Abstraksi
• September 2016, IHK Gabungan Lampung mengalami peningkatan indeks dari 125,97 pada Agustus 2016 menjadi 126,32 pada September 2016, dengan demikian terjadi inflasi sebesar 0,28 persen.
• Berdasarkan penghitungan inflasi tahun kalender (point to point) September 2016 mengalami inflasi sebesar 1,19 persen, dan inflasi year on year (yoy) September 2016 adalah sebesar 2,46 persen.
• Dari tujuh kelompok pengeluaran, lima kelompok mengalami inflasi yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau naik 0,27 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar naik 0,06 persen; kelompok sandang naik 0,34 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga naik 3,03 persen; dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan naik 0,27 persen. Sebaliknya kelompok bahan makanan mengalami deflasi (turun 0,23 persen), dan kelompok kesehatan mengalami deflasi (turun 0,04 persen).
• Dari dua kota pemantauan di Lampung pada September 2016, Bandar Lampung dan Metro mengalami inflasi. Inflasi Bandar Lampung sebesar 0,30 persen, dan inflasi Metro sebesar 0,15 persen.
• Inflasi Kota Bandar Lampung menempati peringkat ke-23 dan Kota Metro peringkat ke-39, dari 82 kota yang diamati perkembangan harganya. Dari 82 kota, 58 kota mengalami inflasi dan 24 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Sibolga sebesar 1,85 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi di Banyuwangi sebesar 0,02 persen. Deflasi tinggi dialami Pontianak sebesar 1,06 persen, deflasi rendah dialami Kendari sebesar 0,01 persen.
• Kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga memberikan andil inflasi terbesar yaitu 0,22 persen. Adapun subkelompok yang menjadi penyumbang inflasi terbesar adalah subkelompok jasa pendidikan sebesar 4,78 persen.