Tanggal Rilis | : | 1 Agustus 2016 |
Ukuran File | : | 1.04 MB |
Abstraksi
• Juli 2016, IHK Gabungan Lampung mengalami peningkatan indeks dari 125,34 pada Juni 2016 menjadi 125,97 pada Juli 2016, dengan demikian terjadi inflasi sebesar 0,49 persen.
• Berdasarkan penghitungan inflasi tahun kalender (point to point) Juli 2016 mengalami inflasi sebesar 0,90 persen, dan inflasi year on year (yoy) Juli 2016 adalah sebesar 2,52 persen.
• Dari tujuh kelompok pengeluaran, lima kelompok mengalami inflasi yaitu kelompok bahan makanan yang naik 1,02 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau naik 0,21 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar naik 0,14 persen; kelompok sandang naik 0,11 persen; dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan naik 1,09 persen. Sebaliknya kelompok kesehatan mengalami deflasi (turun 0,09 persen), dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga turun 0,12 persen.
• Dari dua kota pemantauan di Lampung pada Juli 2016, Bandar Lampung dan Metro mengalami inflasi. Inflasi Bandar Lampung sebesar 0,53 persen, dan inflasi Metro sebesar 0,30 persen.
• Inflasi Kota Bandar Lampung menempati peringkat ke-53 dan Kota Metro peringkat ke-68, dari 82 kota yang diamati perkembangan harganya. Dari 82 kota, 78 kota mengalami inflasi dan 4 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 2,34 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi di Gorontalo sebesar 0,06 persen. Deflasi tinggi dialami Jayapura sebesar 1,10 persen, deflasi rendah dialami Maumere sebesar 0,05 persen.
• Kelompok bahan makanan memberikan andil inflasi terbesar yaitu 0,49 persen. Adapun subkelompok yang menjadi penyumbang inflasi terbesar adalah subkelompok bumbu-bumbuan sebesar 0,27 persen.