Tanggal Rilis | : | 2 April 2018 |
Ukuran File | : | 0.53 MB |
Abstraksi
• NTP Provinsi Lampung Maret 2018 untuk masing-masing subsektor tercatat Subsektor Padi & Palawija (NTP-P) (113,43), Hortikultura (NTP-H) (94,01), ; Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-Pr) (99,33), Peternakan (NTP-Pt) (114,85), Perikanan Tangkap (112,40), dan Perikanan Budidaya (93,59). Sedangkan NTP Provinsi Lampung tercatat sebesar 105,70.
• Maret 2018, beberapa komoditas mengalami kenaikan harga, antara lain pada komoditas subsektor tanaman pangan, subsektor hortikultura, dan subsektor perikanan tangkap seperti pada komoditas ketela pohon/ubi kayu, cabai merah, dan beberapa jenis ikan tangkap. Sedangkan subsektor perkebunan, peternakan, dan perikanan budidaya mengalami penurunan harga antara lain pada komoditas lada, unggas, telur ayam ras, dan beberapa jenis ikan budidaya.
• Secara rinci kenaikan atau penurunan NTP Maret 2018, subsektor pertanian tanaman pangan naik 0,05 persen, subsektor tanaman hortikultura naik sebesar 0,62 persen, subsektor tanaman perkebunan rakyat turun sebesar 1,06 persen, subsektor peternakan
turun sebesar 0,29 persen, subsektor perikanan tangkap naik sebesar 1,35 persen, dan subsektor perikanan budidaya turun sebesar 0,15 persen. NTP Provinsi Lampung secara gabungan turun sebesar
0,27 persen.
• Dari 33 provinsi yang diamati perkembangan harganya pada Maret 2018, kenaikan NTP tertinggi terjadi di Provinsi Sulawesi Barat dengan peningkatan sebesar 1,81 persen, sedangkan penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi Kepulauan Riau yang turun sebesar 1,50 persen.
• Maret 2018 daerah perdesaan di Provinsi Lampung mengalami inflasi sebesar 0,18 persen yang disebabkan oleh naiknya indeks harga kelompok bahan makanan sebesar 0,21 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,10 persen, indeks harga kelompok sandang sebesar 0,17 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,30 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar
0,06 persen, dan kelompok transportasi dan komunikasi sebesar 0,48 persen. Sementara itu kelompok perumahan mengalami penurunan sebesar 0,03 persen.