Tanggal Rilis | : | 15 November 2016 |
Ukuran File | : | 0.73 MB |
Abstraksi
Oktober 2016, Kota Bandar Lampung mengalami inflasi yaitu sebesar 0,58 persen. Dari tujuh kelompok pengeluaran, empat kelompok memberikan andil inflasi di Kota Bandar Lampung yaitu kelompok kelompok bahan makanan memberikan andil inflasi sebesar 0,14 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,40 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,02 persen; dan kelompok transpor, komunikasi & jasa keuangan sebesar 0,04 persen. Sedangkan kelompok sandang memberikan andil deflasi sebesar 0,02 persen. Kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga tidak memberikan andil inflasi.
Beberapa komoditi yang dominan memberikan andil inflasi diantaranya adalah tukang bukan mandor, cabai merah, tarif listrik, tomat sayur, mobil, cung kediro, udang basah, ikan layang/benggol, bawang putih, dan gelas minum.
Berdasarkan penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK), inflasi Kota Bandar Lampung terjadi karena adanya peningkatan indeks pada kelompok bahan makanan naik sebesar 0,57 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau naik 0,01 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar naik sebesar 1,55 persen; kelompok kesehatan naik sebesar 0,42 persen; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan naik sebesar 0,21 persen. Sebaliknya kelompok sandang turun sebesar 0,41 persen; sedangkan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga tidak mengalami perubahan indeks.
Inflasi Kota Bandar Lampung menempati peringkat ke-8 dari 82 kota yang diamati perkembangan harganya. Dari 82 kota, 48 kota mengalami inflasi, sedangkan 34 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Sibolga sebesar 1,32 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi di Manado sebesar 0,01 persen. Deflasi tinggi dialami Sorong sebesar 1,10 persen, sedangkan deflasi terendah terjadi di Banda Aceh dan Merauke sebesar 0,02 persen.
Kota Bandar Lampung, pada Oktober 2016 berdasarkan penghitungan inflasi tahun kalender (point to point) adalah sebesar 1,60 persen dan inflasi year on year (yoy) adalah sebesar 2,90 persen.