Januari 2019, IHK Gabungan Lampung mengalami peningkatan indeks dari 135,78 pada Desember 2018 menjadi 136,08 pada Januari 2019, dengan demikian terjadi inflasi sebesar 0,22 persen.
Berdasarkan penghitungan inflasi tahun kalender (point to point) Januari
2019 sebesar 0,22 persen dan inflasi year on year (yoy) Januari 2019 terhadap
Januari tahun 2018 adalah sebesar 1,66 persen.
Dari tujuh kelompok pengeluaran, lima kelompok mengalami inflasi, yaitu kelompok bahan makanan mengalami inflasi (naik sebesar 0,81 persen); kelompok sandang 0,53 persen; kelompok kesehatan 0,23 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,22 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,12 persen. Sebaliknya, dua kelompok pengeluaran mengalami deflasi, yaitu kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,21 persen dan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,08 persen.
Dari dua kota pemantauan di Lampung pada Januari 2019, seluruhnya mengalami inflasi. Inflasi Bandar Lampung sebesar 0,24 persen, dan inflasi Metro sebesar 0,14 persen.
Inflasi Kota Bandar Lampung menempati peringkat ke-55 dan Kota Metro peringkat ke-67 dari 82 kota yang diamati perkembangan harganya. Dari 82 kota IHK, 73 kota mengalami inflasi dan 9 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 1,23 persen, dan inflasi terendah terjadi di Pematang Siantar sebesar 0,01 persen. Sedangkan, deflasi tertinggi terjadi di Tual sebesar 0,87 persen, dan deflasi terendah terjadi di Merauke sebesar 0,01 persen.
Kelompok bahan makanan memberikan andil inflasi tertinggi, yaitu sebesar 0,18 persen. Adapun subkelompok yang menjadi penyumbang inflasi tertinggi pada bulan Januari 2019 adalah subkelompok padi-padian, umbi- umbian dan hasilnya sebesar 0,10 persen.