Abstraksi
November 2016, Kota Bandar Lampung mengalami
inflasi yaitu sebesar 0,43 persen. Dari tujuh kelompok pengeluaran, empat kelompok memberikan
andil inflasi di Kota Bandar Lampung yaitu kelompok kelompok bahan makanan memberikan andil inflasi
sebesar 0,36 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,03 persen;
kelompok kesehatan sebesar 0,01 persen; dan kelompok transpor, komunikasi & jasa keuangan
sebesar 0,04 persen. Sedangkan kelompok sandang memberikan andil deflasi sebesar 0,01 persen.
Sementara kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olah
raga tidak memberikan andil inflasi.
Beberapa komoditi yang dominan memberikan andil
inflasi diantaranya adalah cabai merah, bawang merah, tarif pulsa ponsel, cabai rawit, air kemasan, kacang
panjang, jeruk, rokok kretek, bubur, dan tomat sayur. Berdasarkan penghitungan Indeks Harga Konsumen
(IHK), inflasi Kota Bandar Lampung terjadi karena adanya peningkatan indeks pada kelompok bahan makanan naik
sebesar 1,55 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau naik 0,19 persen;
kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar naik sebesar 0,01 persen; kelompok kesehatan
naik sebesar 0,11 persen; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan naik sebesar 0,23 persen.
Sebaliknya kelompok sandang terjadi penurunan indeks sebesar 0,33 persen; dan kelompok
pendidikan, rekreasi, dan olahraga turun 0,03
persen.
Inflasi Kota Bandar Lampung menempati peringkat ke-48
dari 82 kota yang diamati perkembangan harganya. Dari 82 kota, 78 kota
mengalami inflasi, sedangkan 4 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Manado sebesar 2,86 persen,
sedangkan inflasi terendah terjadi di Singkawang sebesar 0,05 persen. Deflasi tinggi dialami Bau-Bau sebesar 1,54
persen, sedangkan deflasi terendah terjadi di Kendari sebesar 0,22 persen.
Kota Bandar Lampung, pada November 2016 berdasarkan penghitungan
inflasi tahun kalender (point
to point) adalah sebesar 2,03 persen
dan inflasi year on year (yoy) adalah sebesar 3,23 persen.