Tanggal Rilis | : | 2 Januari 2018 |
Ukuran File | : | 0.81 MB |
Abstraksi
➢ Pada bulan September 2017, jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan) di Lampung mencapai 1.083,74 ribu orang (13,04 persen), berkurang sebesar 47,99 ribu orang dibandingkan dengan kondisi Maret 2017 yang sebesar 1.131,73 ribu orang (13,69 persen).
➢ Persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada Maret 2017 sebesar 10,03 persen turun menjadi 9,13 persen pada September 2017.Sementara persentase penduduk miskin di daerah perdesaan pada Maret 2017 sebesar 15,08 persen turun
menjadi 14,56 persen pada September 2017.
➢ Selama periode Maret-September 2017, jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan turun sebanyak 16,35 ribu orang (dari 228,32 ribu orang pada Maret 2017
menjadi 211,97 ribu orang pada September 2017), sementara di daerah perdesaan turun sebanyak 31,64 ribu orang (dari 903,41 ribu orang pada Maret 2017 menjadi
871,77 ribu orang pada September 2017).
➢ Peranan komoditi makanan terhadap Garis Kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan (perumahan, sandang, pendidikan,
dan kesehatan). Sumbangan Garis Kemiskinan Makanan terhadap Garis Kemiskinan pada September 2017 tercatat sebesar 74,73 persen. Kondisi ini tidak jauh berbeda dengan kondisi Maret 2017 yaitu sebesar 75,27 persen.
➢ Pada September 2017, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Lampung yang diukur oleh Gini Ratio tercatat sebesar 0,333. Angka ini menurun sebesar 0,001 poin jika dibandingkan dengan Gini Ratio Maret 2017 yang sebesar 0,334. Sementara itu
jika dibandingkan dengan Gini Ratio September 2016 yang sebesar 0,358, Gini
Ratio September 2017 turun sebesar 0,025 poin.
➢ Gini Ratio di daerah perkotaan pada September 2017 tercatat sebesar 0,360 turun dibanding Gini Ratio Maret 2017 yang sebesar 0,364 dan Gini Ratio September
2016 yang sebesar 0,384. Sedangkan Gini Ratio di daerah perdesaan pada
September 2017 tercatat sebesar 0,301 naik dibanding Gini Ratio Maret 2017 yang sebesar 0,297 dan turun jika dibandingkan Gini Ratio September 2017 yang sebesar
0,311.
➢ Pada September 2017, distribusi pengeluaran kelompok penduduk 40 persen terbawah adalah sebesar 19,89 persen. Artinya pengeluaran penduduk masih berada
pada kategori tingkat ketimpangan rendah. Jika dirinci menurut wilayah, di daerah perkotaan angkanya tercatat sebesar 18,66 persen yang artinya berada pada kategori ketimpangan rendah. Sementara untuk daerah perdesaan,angkanya tercatat sebesar
21,32 persen, yang berarti masuk dalam kategori ketimpangan rendah.