Tanggal Rilis | : | 12 Januari 2017 |
Ukuran File | : | 0.32 MB |
Abstraksi
NTP Provinsi Lampung Desember 2016 untuk masing-masing subsektor tercatat sebesar 100,33 untuk Subsektor Padi & Palawija (NTP-P), 101,23 untuk Subsektor Hortikultura (NTP-H), 105,97 untuk Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-Pr), 114,78 untuk Subsektor Peternakan (NTP-Pt), 108,78 untuk Subsektor Perikanan Tangkap, dan 94,24 untuk
Subsektor Perikanan Budidaya. Sedangkan NTP Provinsi Lampung tercatat sebesar 105,12.
Pada Desember 2016, hampir semua komoditas mengalami kenaikan harga, kecuali pada komoditas perikanan budidaya. Adapun harga-harga yang mengalami kenaikan harga antara lain pada subsektor : tanaman pangan, hortikultura, dan
tanaman perkebunan rakyat, ternak besar, ternak kecil, unggas, dan hasil ternak, dan perikanan tangkap.
Beberapa subsektor mengalami kenaikan NTP pada Desember 2016, kecuali subsektor perikanan budidaya. Secara rinci, subsektor pertanian tanaman pangan mengalami kenaikan NTP sebesar 0,88 persen, subsektor tanaman hortikultura naik
0,96 persen, subsektor tanaman perkebunan rakyat naik 1,87 persen, subsektor peternakan naik 1,08 persen, subsektor perikanan tangkap naik 1,88 persen, dan subsektor perikanan budidaya turun 0,61 persen. NTP Provinsi Lampung secara
gabungan naik sebesar 1,22 persen.
Dari 33 provinsi yang diamati perkembangan harganya pada Desember 2016, ada 18 provinsi mengalami kenaikan NTP dan 15 provinsi lainnya mengalami penurunan. Kenaikan NTP tertinggi terjadi di Provinsi Riau dengan peningkatan sebesar 1,60 persen, sedangkan penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi Maluku Utara yang turun sebesar 1,08
persen.
Desember 2016 di daerah perdesaan di Provinsi Lampung mengalami inflasi sebesar 0,48 persen. Inflasi disebabkan oleh naiknya indeks harga pada sebagian kelompok yaitu kelompok bahan makanan, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau, kelompok sandang, kelompok kesehatan, dan kelompok transportasi dan komunikasi. Sedangkan kelompok perumahan dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga mengalami penurunan indeks harga.